BPBD Karawang: Waspadai Cuaca Ekstrem dan Potensi Bencana Hodrometeorologi

BPBD Karawang: Waspadai Cuaca Ekstrem dan Potensi Bencana Hodrometeorologi

Kepala BPBD Karawang, Mahpudin--karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang memperingatkan masyarakat akan potensi cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung hingga awal musim penghujan tahun ini.

Kepala BPBD Karawang, Mahpudin, mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem seperti angin kencang, hujan lokal, serta perubahan suhu yang signifikan perlu diwaspadai, terutama di wilayah selatan Karawang seperti Tegalwaru, Pangkalan, dan Ciampel. Meski BMKG memprediksi musim penghujan akan dimulai pertengahan Oktober, hujan lokal masih terus terjadi hingga awal November.

“Jika melihat prediksi dari BMKG, wilayah tengah dan utara Karawang diperkirakan baru mulai masuk musim hujan di pertengahan November. Kami mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap aliran angin dan perubahan suhu ekstrem, yang biasanya menandai perubahan musim,” ujar Mahpudin pada Jumat ( 1/11). Ia menambahkan, kondisi cuaca yang tidak menentu ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana intensitas hujan lebih teratur.

Selain hujan lokal yang meningkat, BPBD Karawang juga memperingatkan risiko bencana seperti banjir, tanah longsor, dan abrasi akibat gelombang tinggi di pesisir.

BACA JUGA:Rangga Farhan, Dalang Cilik Berbakat dari Karawang

BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Jabar Bakal Tindaklanjuti Keluhan Orangtua Siswa Terkait Potensi Pungli di SMAN 2 Depok

Wilayah Curug dan Kampung Turis sudah menjadi prioritas dalam peringatan dini rawan longsor, sedangkan wilayah Cemarajaya diperkirakan terdampak banjir rob. BPBD telah menyiapkan perangkat peringatan di wilayah rawan longsor untuk mencegah korban jiwa dan kerusakan yang lebih besar.

BPBD Karawang bersama instansi terkait juga telah melakukan rapat koordinasi untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi basah di Bandung.

“Perubahan iklim global telah meningkatkan risiko bencana, seperti gelombang ekstrem dan tanah longsor. Kami mengantisipasi ini dengan sosialisasi dini, terutama di wilayah selatan yang rawan longsor dan di perkotaan yang rawan banjir akibat konektivitas saluran,” jelas Mahpudin.

Mahpudin menegaskan, BPBD telah menempatkan sekitar 40 petugas yang tersebar di seluruh kecamatan untuk memantau kondisi cuaca dan wilayah rawan bencana.

BACA JUGA:Terjadi Kesalahpahaman, KUD Sumber Padi Siap Bayar Utang Kredit GLK

BACA JUGA:Perilakunya Kurang Baik saat Bertugas, Polres Karawang Bekuk Oknum Polisi yang Bikin Resah Warga

Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor kepada aparat setempat jika melihat tanda-tanda bencana. “Kami mengharapkan kerja sama masyarakat dalam menghadapi musim penghujan ini dengan tetap waspada dan cepat melapor jika ada potensi bencana,” tutupnya. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: